Anis Main Politik Batik Ketika Bertemu dengan Jokowi Dalam Rangka Pembahasan Kerja

15.31 Add Comment


Politik Batik.

Gagal Sudah upaya politk batik yang di gunakan oleh Gubernur Jakarta Yang baru di lantik. Ketika menemui orang nomor satu. Dia mengira Jokowi Tidak mengenal Corak dan Motif batif yang di kenakan oleh karena itu yuk kita coba bahas motif baju yang di gunakan oleh Anie dan Jokowi



Batik yg dipakai Gubernur Anies adalah batik motif Parang Barong, dalam adat Jawa tabu jika memakai batik motif tersebut untuk menghadap atau bertemu orang yg lebih tinggi derajad kekuasaannya. Karena beliau bukan orang Jawa, jadi bisa dimaklumi apabila ada kesalahan pemakaian motif batiknya. Motif parang barong dibuat untuk menggambarkan kekuasaan seorang raja yg saat itu di Jawa sebagai penguasa tertinggi di suatu wilayah. Dulu motif parang barong ini hanya boleh dipakai oleh seorang raja tapi sekarang bisa dipakai oleh rakyat jelata walopun tidak menghilangkan makna asli dari motif batiknya. Presiden Jokowi sebagai orang Javanicus Soloensis beliau pasti paham soal motif batik dan maknanya. Presiden pun mengimbanginya dengan memakai batik motif gunungan yang maknanya lebih tinggi yaitu sebagai penguasa alam semesta.

Misteri Master Record Lagu Indonesia Raya

14.30 Add Comment



Misteri Master Record Lagu Indonesia Raya


Wage Rudolf Soepratman menghubungi para pemilik perusahaan rekaman di Batavia, yaitu Odeon, ThioTek Hong, dan Yo Kim Tjan, untuk merekam lagu Indonesia Raya. Hanya Yo Kim Tjan yang bersedia merekam lagu Indonesia Raya karena yang lainnya takut ditangkap Belanda. Pada waktu itu Belanda sudah mengendus gerakan bawah tanah yang dilakukan pemuda-pemudi Indonesia. WR Soepratman adalah pekerja paruh waktu sebagai pemain biola di orkes populer yang dipimpin Yo Kim Tjan. 

Selain itu WR Soepratman juga bekerja sebagai wartawan lepas surat kabar Sinpo, koran yang diterbitkan masyarakat Tionghoa. Sinpo adalah surat kabar pertama yang mempublikasikan teks lagu Indonesia Raya sesudah dikumandangkan WR Soepratman pada Hari Soempah Pemoeda pada 28 Oktober 1928.

Yo Kim Tjan mengusulkan agar rekaman lagu Indonesia Raya dibuat dalam dua versi, yaitu versi asli yang dinyanyikan langsung oleh WR Soepratman sambil bermain biola. Versi ke-dua adalah yang berirama keroncong yang nyaris tidak banyak diketahui masyarakat. Versi keroncong dimakksudkan agar semua orang Indonesia sudah tahu irama lagu kebangsaan bila kelak dikumandangkan.

Kedua lagu itu direkam di rumah Yo KimTjan di daerah Jalan Gunung Sahari, Batavia, dibantu seorang teknisi berkebangsaan Jerman. Master rekaman piringan hitam berkecepatan 78 RPM yang versi asli suara WR Soepratman disimpan dengan hati-hati oleh Yo Kim Tjan. Hanya versi keroncong yang kemudian dikirim ke Inggris untuk diperbanyak.

Setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh WR Soepratman pada 28 Oktober 1928, Belanda menjadi panik dan menyita semua piringan hitam versi keroncong baik yang sudah sempat beredar maupun yang masih dalam perjalanan dari London ke Batavia. Belanda tidak mengira bila lagu yang dinyanyikan oleh WR Soepratman sebetulnya sudah direkam setahun sebelumnya tanpa ada yang tahu. 

Master lagu ini luput dari pengetahuan pihak penjajah Belanda dan Jepang. Puteri sulung Yo Kim Tjan, Kartika, menyimpan masternya dengan sangat hati-hati. Sesuai amanah WR Soepratman yang meminta Yo Kim Tjan untuk menyelamatkan master lagunya agar bisa didengungkan pada waktu Indonesia Merdeka. Pada 1942 keluarga Yo Kim Tjan membawa dan menyelamatkan master lagu itu dalam pengungsiannya ke Krawang, Garut, dan lain-lain.

Pada 1953 Yo Kim Tjan ingin memperbanyak lagu asli Indonesia Raya. Ia menghadap ke Pemerintah yang ketika itu diwakili Maladi sebagai ketua RRI yang berkuasa atas pengeluaran izin rekaman. Namun permohonan Yo Kim Tjan ditolak. Kemudian pada 1957 master itu diminta dengan alasan ingin dikeluarkan hak ciptanya, ternyata lagu itu dinyatakan disita negara. Tragisnya master asli yang luput dari penyitaan penjajah Belanda dan Jepang ternyata hilang tak berbekas di tangan anak bangsa sendiri. 

Syukurlah sekeping piringan hitam lagu Indonesia Raya versi keroncong ini bisa diselamatkan keluarga Yo Kim Tjan. Rekaman versi keroncong bisa didengarkan di Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta.

Sumber: artikel karya Udaya Halim, pemilik Museum Benteng Heritage, berdasarkan wawancaranya dengan Kartika.

Pengarah gaya dan fotografer: Endro S. Markam
Lokasi pemotretan: Museum Sumpah Pemuda

C. Ronaldo Akan membuka ruang negosiasi dengan Klub lain

09.33 Add Comment

Magazine Daily QQ, C. Ronaldo meminta pihak manajemen Real Madrid agar menaikkan gajinya. Jika tidak, dia  akan membuka ruang negosiasi dengan klub lain.
Megabintang berusia 32 tahun yang kembali terpilih sebagai pemain terbaik dunia 2017, mengaku kesal melihat jumlah gajinya yang tak sebanding dengan upah Lionel Messi di Barcelona.
Sebelumnya, rumor kepindahan Ronaldo sudah berhembus sejak jendela transfer musim panas lalu akibat persoalan pajak yang membuatnya tak betah di Spanyol. Namun hingga bursa transfer ditutup, dia tetap bertahan di Santiago Bernabéu dan mendapat kontrak baru sampai 2021.
pemain asal Portugal itu  akan hengkang jika upah sebesar 365.000 Pound per pekan yang saat ini diterimanya tidak naik menjadi 500.000 Pound per pekan.
Menurut laporan SportsMole, Jumat (27/10), C. Ronaldo telah mencetak 44 gol untuk klub dan negaranya selama tahun 2017. 

Komnas HAM Mengakui Wiranto Lebih Sulit Ditemui Ketimbang Luhut

14.48 Add Comment


Magazine Daily QQ, Sejak diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan, komunikasi dengan Pemerintah terkait kasus dugaan pelanggaran HAM berat menjadi lebih terbatas. Alhasil, kelanjutan penanganan kasus-kasus itupun jalan di tempat.

"Perbedaannya, komunikasinya kurang baik. Artinya kurang aktif menyatakan apa komitmennya dan bagaimana menyelesaikan bersama-sama dan saling berkoordinasi. Kita enggak tahu komitmennya apa," ucap Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron, usai menerima kunjungan korban pelanggaran HAM 1965, di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (24/10).



Ia menceritakan, komunikasi Komnas HAM, dan juga lembaga lain yang berfokus menangani kasus HAM, dengan pemerintah terbilang baik saat Tedjo Edhy Purdijatno dan Luhut masih menjabat sebagai Menkopolhukam.



Misalnya, Komnas HAM bisa berulang kali membicarakan tentang opsi penyelesaian kasus pelanggaran HAM, yang terjadi di masa kini maupun di masa lalu, bersama-sama dengan Pemerintah.

"Semua kasus kita bicarakan bareng di meja ini. Kepolisian hadir, Kejaksaan Agung, Menkopolhukam, Menkumham (Yasonna Laoly) itu beberapa kali hadir," ungkap Nurkhoiron.



Hal ini berbeda saat Wiranto menjabat sebagai Menkopolhukam. Nurkhoiron mengaku bahwa pihaknya baru sekali bertemu dengan Wiranto. Sehingga, penuntasan kasus pelanggaran HAM dari pemerintah belum tersampaikan dengan jelas. Wiranto memang sempat ingin mengungkap pelanggaran HAM berat di Papua. Namun hingga kini tidak diketahui kelanjutannya.

"Penyelesaiannya mau lewat apa caranya bagaimana saya sendiri saya belum jelas," ucap dia.

Di samping itu, Nukhoiron mengkritik langkah Wiranto membentuk Dewan Kerukunan Nasional tanpa koordinasi dengan Komnas HAM. Oleh karenanya, Komnas HAM tidak mengetahui misi apa yang dijalankan dewan itu.

"Dia enggak mau buka kepada Komnas HAM," kata Nurkhoiron.



Wiranto sendiri mengakui bahwa Pemerintah mengalami kesulitan untuk bisa menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM masa lalu karena kesulitan untuk menemukan bukti-bukti.

"Para aparat penegak hukum, apakah itu Komnas HAM, apakah itu kepolisian, kejaksaan, untuk menemukan bukti dan saksi, itu sungguh sangat sulit," kata Wiranto. 

Sering Main Sulap Walikota Medan, Sumatera Utara, Kena Tamparan Keras karena Kinerjanya di Nilai Buruk Oleh Masyarakat

11.09 Add Comment


Magazine Daily QQ, Medan - Sepandai pandai nya tupai melompat sesekali akan jatuh juga. Itulah sebuah pri bahasa yang cocok untuk menggambarkan kinerja walikota Medan, Sumater Utara Indonesia. Yang selama ini di nilai oleh warga Medan, sumatera utara sangat buruk. Presiden Joko Widodo sangat kecewa dengan buruknya jalanan di Kota Medan, Sumatera Utara. Jokowi mengingatkan kembali Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk segera membenahi infrastruktur Jalan maupun selokan di kota medan.


Jokowi mengatakan, dirinya sengaja mengecek langsung jalanan di Kota Medan. ketika kunjungan kerja Pasalnya dia banyak mendapat masukan buruknya jalanan di pusat kota Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.

"Saya mendapat keluhan banyak sekali. Mengenai jalan dan drainase yang buruk dan rusak itu. di kota Medan. Oleh sebab itu pagi-pagi saya lihat beberapa lokasi," kata Jokowi saat ditemui di kawasan Huta Ginjang, Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (14/10/2017).

Jokowi pun memerintahkan Dzulmi Eldin untuk segera membenahi jalanan di Kota Medan. Jangan sampai dia duluan yang mengerjakan.

"Ya segera dikerjakan. Kalau nggak segera dikerjakan, duluan saya kerjakan nanti," tegas Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi melihat-lihat kota dan melintas di jalananan becek dan berlubang Kota Medan pagi tadi.

Pantauan Magazine Daily QQ, Presiden Jokowi meninggalkan hotel tempat menginap di Jalan Diponegoro, Medan, Sumatera Utara, pukul 07.50 WIB tadi pagi. Jokowi menumpangi mobil jenis jip warna hitam.

Dari Jalan Diponegoro, Jokowi masuk ke Jalan S Parman. Kecepatan rata-rata 30 km/jam. 

Mobil yang membawa Jokowi kemudian melintas di Jalan Glugur-Gatot Subroto-Nibung Raya-Jalan Ibus Raya. Aspal jalanan ini tidak begitu mulus. Tidak terlihat juga trotoar di kiri-kanan jalan untuk para pejalan kaki.

Jokowi kemudian melintas di depan Pasar Petisah. Jalan di lokasi ini rusak berat, berlubang dan becek. Bahkan mobil jip yang ditumpangi Jokowi terlihat sedikit bermanuver mencari jalan yang mulus.

Jokowi kemudian melintas di Jalan Nibung Utama-Rasak Baru-kembali ke Gatot Subroto-Maulana Lubis-Imam Bonjol. Di jalan jni juga masih terdapat beberapa lubang. Jokowi berharap bahwa Walikota Medan dapat secepat nya membenahi seluruh infrastruktur kota medan yang buruk dan tidak layak.

Selanjutnya, Jokowi melintas di depan Kantor DPRD-Letjen Soeprapto-Brigjen Katamso-Jalan Mesjid Raya-Jalan Mahkamah. Di Jalan Mahkamah, median jalannya rusak dan becek. Banyak lubang dan sampah. Bahkan ada titik tempat pengumpulan sampah yang masuk ke badan jalan.

Mobil yang membawa Jokowi kemudian tembus ke Jalan Letjen Soeprapto-Jalan Imam Bonjol- masuk ke Pangakalan TNI AU Soewondo. 

Sekira pukul 08.30 WIB, Jokowi tiba di landasan helikopter. Jokowi hendak bertolak ke Sinabung. Tak ada komentar yang disampaikan Jokowi terkait jalan-jalan pagi yang dilakukannya ini.