Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya bukan lagi sosok pemarah yang dulu dikenal. Ahok menyebut saat ini dia masih mencoba menjadi Basuki yang sesungguhnya.
"Doakan ya supaya jadi Basuki beneran," ujar Ahok saat meresmikan RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017).
Sambil bercanda, Ahok mengatakan pejabat Pemprov DKI saat ini harus murah senyum. Bila senyumnya tidak bagus, Ahok akan memarahi pegawai tersebut. Hal tersebut, kata Ahok, karena saat ini dia juga sudah murah senyum.
"Jadi pejabat DKI itu senyumnya sudah kayak odol gigi, bagus. Kalau senyumnya nggak bagus, kita cek lewat CCTV, nanti kita marahi. Gubernurnya saja sudah senyum, kalau marah-marah kan dulu, sekarang nggak lagi," canda Ahok.
"Kalau malam saja ketemu orang bilangnya 'sugeng ndalu'. Kalau dulu kan 'selamat malam'. Penak jamanku to dadi Gubernur (enak zamanku kan jadi Gubernur)? Iso tuku daging murah (bisa beli daging murah). Sakit ora bayar (bila sakit maka tak usah bayar pengobatan). Lagi belajar bahasa Jawa, jadi omongnya lebih pelan," lanjutnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan pernah mendapatkan pertanyaan yang sempat membuatnya kesal. Namun dia mengaku mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan santai.
"Yang tinggal di rusun pernah marah-marah, 'Anak saya boleh nggak tinggal di rusun?'. Saya jawab 'boleh'. Disambung terus, 'Cucu boleh?'. 'Boleh'. 'Cicit boleh?'. 'Boleh.' Kalau Ahok yang dulu bilang 'bodohnya minta ampun'," ujar Ahok.
"Tapi sekarang sudah jadi Basuki, beda. Sekarang jawabnya, 'Aduh, Ibu masak doain cicitnya tinggal di rusun. Doain jadi presiden apa gubernur, kek,'" tutupnya.
EmoticonEmoticon